Nurisha Kitana, atau yang akrab disapa Risha ini merupakan mahasiswa asal Magetan yang baru saja menduduki bangku perkuliahan jurusan politik, FISIP, Universitas Indonesia. Meskipun mahasiswa baru, namun ternyata kak Risha sangat aktif berkegiatan di lingkungan kampus maupun lingkungan sekitar. Kak Risha mengikuti beberapa komunitas relawan, kegiatan internal kampus, Schoolunteer, dan yang terakhir baru saja diikuti adalah Volunesia Bootcamp 2022 yang diadakan oleh Dompet Dhuafa Volunteer (DDV).
Pada kegiatan Schoolunteer dan Volunesia Bootcamp kemarin, kak Risha dan tim mengajukan dan mencanangkan Program Gandeng ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Dari Program Gandeng ODGJ ini mampu membuat kak Risha dan tim menjadi juara 3 dalam Schoolunteer. Tidak berhenti sampai disitu, pencapaian dari kak Risha dan tim terus berlanjut. Sertifikat juara 3 yang diperoleh mereka dari Schoolunteer tadi membawa kak Risha mengenal lebih banyak kakak dan mentor dari Dompet Dhuafa Volunteer (DDV). Hal yang lebih membanggakan, sertifikat tersebut mampu membawa kak Risha dan tim untuk masuk di Perguruan Tinggi Universitas Indonesia, masuk di PT KAI (Kereta Api Indonesia), dan masuk Universitas Teknik Informatika.
Program Gandeng ODGJ ini memiliki maksud dan tujuan untuk memberdayakan ODGJ sekaligus menolak pemasungan pada ODGJ. Program Gandeng ODGJ ini telah berjalan sejak tahun 2021. Program ini pertama kali memiliki base penempatan di Magetan, Karesidenan Madiun/Madiun Raya dan saat ini telah meluaskan jangkauan ke Jabodetabek dan Kediri Raya. Beberapa program kerja dari Gandeng ODGJ yang dibangun oleh kak Risha dan tim antara lain sebagai berikut:
-
Jerewa (Jemput, Rehab, Waras). Jerewa merupakan kegiatan menyelamatkan ODGJ lalu membantu memasukan ke panti rehabilitasi mental, dan memantaunya sampai sembuh.
-
Saling Bantu. Program kerja ini merupakan kegiatan pengumpulan donasi untuk para ODGJ.
-
Sambang Dulur. Program kerja ini adalah pengimplementasian dari hasil pengumpulan donasi tadi, lalu disalurkan dan diserahkan kepada para ODGJ. Selain itu, program kerja ini juga melaksanakan event di panti rehabilitasi mental.
-
Sehat Mental. Program kerja ini dibagi menjadi Program A (berbagi kepada ODGJ dan kampanye sosial) dan Program B (webinar).
-
Salur Karya. Salur Karya merupakan kegiatan untuk memberdayakan ODGJ yang mulai sembuh untuk diberdayakan menjadi peternak kambing, memanen buah, pertanian, membuat pos satpam, bahkan sampai mengelola dan membantu ODGJ lain yang belum sembuh.
Latar inspirasi yang membuat kak Risha dan tim mencetuskan program ini adalah karena pengalamannya bertemu dengan ODGJ dan melihat salah seorang ODGJ diusir. Setelah melihat kejadian tersebut, kak Risha lalu mendatangi panti-panti ODGJ setiap beberapa bulan sekali. Program ini juga dibangun untuk menyuarakan kepada masyarakat bahwa para ODGJ adalah saudara kita, para ODGJ patut untuk diberdayakan dan tidak untuk dipasung.
Program lain yang diikuti kak Risha dan tim adalah kampanye sosial #SayNoToPasung. Program ini sekaligus menjadi implementasi dari salah satu program kerja Gandeng ODGJ, yaitu Sehat Mental. Saat ini, Gandeng ODGJ sudah mulai membuat platform Instagram, membuat logo Gandeng ODGJ, mendaftarkan diri ke campaign.com untuk campaign #SayNoToPasung dan akan mendaftar di Indorelawan supaya bisa menjangkau relasi lebih luas kepada relawan dan masyarakat serta untuk memperkenalkan program Gandeng ODGJ lebih luas lagi dan sedang berusaha untuk menjadi community development yang lebih kontinuitas.
Output yang telah terlaksana dari beberapa program kerja Gandeng ODGJ antara lain Jerewa (Jemput, Rehab, Waras), Saling Bantu, Sambang Dulur, Sehat Mental Program A, dan Salur Karya. Target sasaran dari Gandeng ODGJ ini adalah Pertama, ODGJ. Kak Risha dan tim ingin para ODGJ merasa terlindungi dan terberdayakan walaupun secara bertahap, kak Risha dan tim juga ingin memudahkan mereka para ODGJ untuk bertemu dengan keluarganya kembali (bagi yang masih memiliki keluarga). Kedua, Relawan. Diharapkan melalui program ini dapat menumbuhkan jiwa sosial para relawan secara perlahan, para relawan bisa mendapatkan relasi dan pengalaman yang berkesan sekaligus bisa mengajarkan kepada relawan terkait ilmu-ilmu manajemen program project yang dijalankan. Ketiga, Panti Rehabilitasi Mental. Program ini sebagai jembatan untuk mempermudah kedekatan relasi dengan komunitas sosial, membuat personal branding dengan panti rehabilitasi sosial, supaya bisa lebih dikenal oleh banyak orang. Keempat, Masyarakat. Program ini meminimalisir adanya ODGJ liar di pinggir jalan dan menambah keindahan visualisasi kota. Kelima, pengguna media sosial. Program ini ditujukan sebagai bentuk campaign sekaligus untuk meng-influence para pengguna media sosial agar termotivasi untuk ikut menebar kebaikan dan aksi-aksi sosial.
Baca juga keseruan belajar di alam ala Kampung Lalang Nature Base School