Kampung Lalang Nature Based School merupakan project unggul dari Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Sumatera Barat yang digarap oleh kak Rahma Yani Ismail. Selain berkegiatan di DDV Sumatera Barat, kak Rahma juga mengajar di SD Telkom Padang. Di DDV Sumatera Barat sendiri kak Rahma menjabat sebagai koordinator divisi pendidikan. 

Kampung Lalang Nature Based School atau yang biasa disebut sekolah alam merupakan project yang pada Volunesia Bootcamp 2022 kemarin dibawakan oleh kak Rahma dan teman-teman DDV Sumatera Barat. Kampung Lalang sendiri diambil dari salah satu nama daerah yaitu Kampung Lalang. Alasan kak Rahma dan tim mengambil Kampung Lalang untuk menjadi project adalah karena kondisi infrastruktur disana memprihatinkan seperti jembatannya, minimnya penerangan. Ditambah saat pandemi, semua sekolah mengadakan pembelajaran jarak jauh sehingga terfikir untuk mengadakan sekolah non formal disana sebagai pembelajaran tambahan. Kampung Lalang Nature Based School sudah ada dari tahun 2020, namun saat itu hanya diadakan 2-3 kali dalam setahun. Di tahun berikutnya pada 2021, kemajuan terjadi karena sudah diadakan menjadi 4 kali dalam setahun. Dan terakhir di tahun 2022 ini, kegiatan Kampung Lalang Nature Based School sudah menjadi kegiatan rutinitas dan telah menjadi kebutuhan bagi adik-adik yang ada disana. Di tahun ini pula, Kampung Lalang Nature Based School telah mengalami beberapa pembaruan, dari segi kurikulum yang saat ini menjadi kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skill), metode pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Project ini juga memfasilitasi buku panduan atau notebook untuk anak-anak yang belajar disana untuk menjadi buku catatan aktivitas belajar mereka sehari-hari.

Dalam kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skill), ada 4 kecakapan yang dibangun oleh Kampung Lalang Nature Based School ini:

  1. Kecakapan Personal. Kecakapan personal ini bertujuan menggali kelebihan dan kekurangan dari mereka dan kemudian mengekspresikan diri mereka.

  2. Kecakapan Sosial. Kecakapan ini bertujuan agar adik-adik bisa berinteraksi baik dengan masyarakat, memiliki tingkat kepekaan yang kuat terhadap lingkungannya karena berhubungan dengan nilai-nilai pancasila. 

  3. Kecakapan Akademik. Kecakapan akademik bertujuan agar adik-adik memiliki akademik yang bagus di sekolah maupun di luar sekolah, baik dalam bidang literasi, maupun di mata pelajaran mereka. 

  4. Kecakapan Faksional. Kecakapan faksional bertujuan mengarahkan adik-adik yang sudah mengetahui kelebihan mereka untuk bisa menjadi skill khusus bagi mereka.

Kegiatan yang dilaksanakan Kampung Lalang Nature Based School tidak hanya belajar di hari sekolah, namun juga berkegiatan di libur sekolah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat libur sekolah antara lain; cooking day, sedekah day, outbound, literasi, numerasi, layanan kesehatan atau edukasi kesehatan, kerajinan dari bahan alam maupun bahan bekas, kegiatan keagamaan, kegiatan kebudayaan, wirausaha, serta belajar sejarah.

Saat ini, keseluruhan anak yang ada di Kampung Lalang Nature Based School ada 37 orang, dan beberapa anak dari keseluruhan sudah bisa menjadi anak mandiri dan terlihat bakat-bakatnya yang nantinya akan terus dikembangkan oleh kak Rahma dan teman-teman yang lain. 

Output yang diharapkan dari kak Rahma dan teman-teman DDV Sumatera Barat yang lain adalah nantinya anak-anak bisa menguasai salah satu ataupun keseluruhan kecakapan yang diprogramkan, selain itu anak-anak juga bisa menjadi percaya diri dengan apa yang mereka miliki. Kak Rahma dan teman-teman juga menargetkan agar anak-anak bisa melakukan dan memiliki keterampilan kerajinan. Karena dari kegiatan tersebut nantinya anak-anak bisa menjualkan hasil kerajinan mereka dan mendapatkan pendapatan sendiri. 

Baca juga kisah V-Meran Amal mengajarkan seni para disabilitas hingga tampil di atas pentas