Logo DDV
HOME > berita > Volunesia Bootcamp 2022: Rumah Belajar Lubawi

Volunesia Bootcamp 2022: Rumah Belajar Lubawi

Kak Ahmad Luthfi Hasbuan, bagian dari Dompet Dhuafa Volunteer Sumatera Utara. Merupakan mahasiswa aktif semester tujuh di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Pada Volunesia Bootcamp 2022 kemarin, kak Luthfi membawa project Rumah Belajar Lubawi dengan jargon Membangun Peradaban dengan Al-Quran

Rumah Belajar Lubawi dibangun karena keresahan-keresahan yang ada, seperti kejahatan atau tindakan yang munkar itu dianggap lumrah di zaman saat ini. Contoh kecilnya saja yang paling sering kita lihat dan ketahui ialah korupsi dan narkoba. Nah, Rumah Belajar Lubawi hadir untuk membina adik adik yang masih belajar di Paud, TK, SD, dan SMP untuk merevolusi akhlak atau menanamkan akhlak dan sifat-sifat Al-Quran. Latar lain dibangunnya Rumah Belajar Lubawi ini adalah karena Dompet Dhuafa Volunteer Sumatera Utara telah diberikan rumah wakaf dan muncul ide untuk berdakwah dengan perbuatan melalui Rumah Belajar Lubawi ini.

Rumah Belajar Lubawi berada di desa minoritas Islam dengan angka penduduk muslim di daerah itu sebesar 30 persen. Lokasi Rumah Belajar Lubawi ini berada di Perumahan Grand Permata Residence III, Tanjung Anom, Deli Serdang, Sumatera Utara. Rumah Belajar Lubawi tidak hanya mengajarkan adik-adik yang beragama Islam saja. Untuk adik-adik yang beragama non Islam, ada kegiatan les dan belajar sehingga semua orang bisa merasakan kehadiran dan kemanfaatan dari Rumah Belajar Lubawi.

“Kita bukan lagi sebagai generasi penerus, melainkan sebagai generasi pelurus”. - Kak Luthfi, 2022

Yang membedakan Rumah Belajar Lubawi dengan pengajian anak-anak yang lain adalah dari segi metode pelafalannya yang menggunakan metode Talaqqi. Metode Talaqqi adalah sebuah pengajaran dimana murid belajar secara langsung berhadapan dengan gurunya, murid membaca Al-Quran dan didengarkan oleh gurunya. Apabila ada kekeliruan, akan langsung dikoreksi. Selain itu, Rumah Belajar Lubawi juga diadakan secara gratis untuk adik-adik sehingga siapapun bisa menerima manfaatnya.

Diharapkan impact dari Rumah Belajar Lubawi ini akan dirasakan ketika adik-adik yang saat ini belajar di Rumah Belajar Lubawi sudah besar dan ketika mereka diberi kesempatan untuk memimpin sebuah organisasi atau negara. Saat ini adik-adik dalam Rumah Belajar Lubawi yang mulanya belum bisa membaca Al-Quran, kini sudah bisa menghafal 8 surat dari Juz 30. Beberapa adik-adik yang bisa membaca Al-Quran difokuskan untuk tahfidz dari surat Al-Baqarah Juz 1 dan sudah mencapai halaman ke-enam dari surat tersebut. Selain membaca dan menghafal Al-Quran, Rumah Belajar Lubawi juga mengajarkan fiqih, tauhid, dan akhlak. Target kedepannya dari kak Luthfi dan teman-teman, semoga anak-anak bisa mengikuti lomba MTQ tingkat kecamatan untuk tahun ini dan bisa terus naik ke tingkat Kabupaten dan nasional sehingga adik-adik di Rumah Belajar Lubawi bisa menjadi Qari’, Hafidz, dan Hafidzahullah.

Baca juga kreatiftas Abdus salam mengubah kertas menjadi miniatur rumah gadang