Logo DDV
HOME > berita > Schoolunteer 2023, Mencetak Generasi Relawan Tingkat  Sekolah Dalam Berkarya Nyata Untuk Indonesia

Schoolunteer 2023, Mencetak Generasi Relawan Tingkat  Sekolah Dalam Berkarya Nyata Untuk Indonesia

 

Program Schoolunteer Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) kini kembali hadir pada tahun 2023. Dalam rangka mencetak generasi relawan di tingkat sekolah, DDVolunteer menginisiasi program Schoolunteer, sebuah kompetisi ide gagasan kebaikan untuk pelajar tingkat SMP-SMA di Indonesia dalam menciptakan lingkungan sekitarnya menjadi lebih baik dalam berbagai bentuk kompetisi. Ide gagasan kebaikan dapat berasal dari bidang kemanusiaan, lingkungan, kesehatan, pendidikan.Selain social project ideas competition, Schoolunteer tahun ini hadir dengan lebih banyak kategori lomba, yaitu ada juga lomba Fotografi, Volunteer Diary hingga lomba Poster.

Menariknya, Kategori lomba Social Project Ideas yang masuk dalam 5 (lima) besar mempresentasikan ide gagasan pada acara Jakhumfest 2023 di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Adapun kelima finalist tersebut berasal dari SMPN 262 (Jakarta) dengan projeknya yaitu Flood Water treatment System (FLTS), SMA Budi Agung (Medan) dengan projeknya yaitu Rumah Ngaji Peduli Lingkungan (RaNgKul), SMKN 1 (Lampung) dengan projeknya yaitu Wujudkan Impian Pejuang Kecil, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah (Yogyakarta) dengan projeknya yaitu Kesehatan Remaja Amankan Sosial Interaksi (KREASI), dan MA Madania (Yogyakarta) dengan projeknya yaitu Rice Project.

Presentasi pertama disampaikan oleh Nur Fadhillah dari SMA Budi Agung (Medan) dengan projeknya yaitu Rumah Ngaji Peduli Lingkungan (RaNgKul), Project ini membahas mengenai  isu bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di terlebih di kota Medan sebanyak 2000 ton, selain itu kota Medan juga menjadi salah satu kota yang marak akan permasalahan kenakalan remaja. Hal ini pendidikan sekolah saja tidak cukup, diperlukan adanya pendidikan moral dan pengetahuan agama. Oleh karena itu hadirnya RaNgKul menjadi sebuah solusi bagi para siswa untuk mendapatkan edukasi agama serta edukasi akan pentingnya melestarikan lingkungan. 

 

(Gambar: Presentasi Social Project RaNgKul Schoolunteer)

Presentasi kedua oleh  SMKN 1 (Lampung) dengan projeknya yaitu Wujudkan Impian Pejuang Kecil. project ini berawal dari masalah sosial yang semakin meningkat pada kasus anak jalanan yang memiliki tingkat sosial yang rendah dikarenakan tidak mampu dalam aspek ekonomi. 

Gambar: Presentasi Project Wujudkan Impian Pejuang Kecil Schoolunteer contest 

Seharusnya mereka dapat menempuh pendidikan sama hal nya dengan anak-anak yang lain, yang dapat belajar, bermain tanpa adanya tekanan dari orang tua maupun lingkungannya. Melihat kondisi tersebut Bulan dan tim menginisiasi project ini agar masyarakat lebih peduli akan permasalahan yang terjadi serta ikut berperan untuk menjadi support system bagi anak jalanan ini. 

(Gambar: Presentasi Social Project FLTS Schoolunteer)

Siswa-siswa SMPN 262 (Jakarta) dengan projeknya yaitu Flood Water treatment System (FLTS), Latar belakang projek ini karena melihat Curah hujan di Indonesia setiap tahunnya cukup tinggi. hal ini menyebabkan beberapa wilayah indonesia sering mengalami banjir. karena beberapa faktor seperti kondisi lingkungan yang rusak. penerbangan liar geografis yang rendah dari sekitarnya. ketika sudah mengalami penghujan maka resiko masyarakat terkena dampak dari banjir.

FLTS (Flood water treatment system ini sebagai mitigasi terjadinya banjir, dan berfungsi mengolah air banjir tersebut menjadi media penyiram tanaman, ladang sawah dll. solusi: ide ini membuat FLTS untuk mendeteksi penyiram tanaman manfaat: mendeteksi dini banjir dan solusi dari permasalahan irigasi pertanian di Indonesia. 

Dialanjutkan dengan presentasi dari Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah (Yogyakarta) dengan projeknya yaitu Kesehatan Remaja Amankan Sosial Interaksi (KREASI). 

Meningkatnya angka bullying dan pergaulan bebas di Indonesia, hal ini membuat siswa SMP yang saat ini menempuh pendidikan di Lampung tergerak melahirkan ide gagasan kebaikan “KREASI (Kesehatan Remaja Amankan Sosial Interaksi)" 

Sebuah konsep edukasi seminar dan pendampingan teman sebaya regenerasi pada dunia digital. Harapannya project ini dapat bertujuan untuk mengurangi tingkat bullying dan mendekatkan siswa kepada sekolah.

(Gambar: Presentasi Social Project KREASI Schoolunteer)

Kemudian, berdasarkan kondisi yang terjadi pada Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKS) Madania terdapat banyak limbah berupa sisa nasi yang terbuang. Hal ini perlu diketahui bahwa banyaknya limbah sisa nasi dapat menyebabkan berbagai penyakit yang bisa menyerang anak-anak. 

(Gambar: Presentasi Social Project Rice Project Schoolunteer)

Pelajar MA Madania Bantul yang saat ini menempuh pendidikan saat ini tergerak melahirkan ide gagasan kebaikan “Rice Project”

Kelima finalist ini telah mempresentasikan ide gagasannya dengan baik dan unik sehingga membuat para juri terpukau dengan setiap penyampampaiannya. Adapun  para juri yang bertugas menilai adalah Arif Rahmadi Haryono selaku GM Aliansi Strategis dan Advokasi, Udhi Tri Kurniawan selaku GM Pengembangan dan Kemandirian Cabang, dan Taufan Yusuf Nugroho selaku SO Humas.

Schoolunteer summit menjadi aktivitas pelepas penat. Sajian hiburan dari @angklung yang sangat petjaaaaaaah menjadi pembuka, penutup dan pembungkus acara Schoolunteer Summit yang akan selalu manis untuk diingat. 

Setelah kelima finalis presentasi para juri akhirnya berdiskusi untuk menentukan ketiga pemenang schoolunteer 2023. 

Nama-nama yang akhirnya keluar sebagai juara adalah:

  •  Juara 3 adalah project Rangkul. 

  • Juara 2  projeknya yaitu Kesehatan Remaja Amankan Sosial Interaksi (KREASI).

  • Juara 1  MA Madania (Yogyakarta) dengan projeknya yaitu Rice Project. Projekini tentang pengelolaan limbah nasi yang ada di kawasan yayasan sekolahnya.


  • “Ini kami gagas karena seringnya kami melihat di kawasan sekolah kami sendiri banyak nasi yang tercecer dan terbuang,” terang Al Ma’ruf Awawi, salah satu anggota projek ini.

Dompet Dhuafa melalui para juri sepakat memilih Rice Project menjadi juara  projek ini dinilai dapat menjawab berbagai tantangan atas realitas di masyarakat. Selain projek ini berbicara tentang pengelolaan limbah, komunitas projek ini juga secara aktif menginisiasi kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan nilai ekonomi limbah yang ada di masyarakat.

“Ini merupakan suatu keunggulan bagi Rice Project dan diharapkan ini dapat menginspirasi kelompok pemuda lainnya untuk juga melahirkan gagasan-gagasan serupa,” ucap Udhi.

Selain lomba social project, terdapat juga lomba poster, fotografi, dan volunteer diary 

Pemenang juara 1 kategori Fotografi ini bernama Abdul Manan Bisry , berasal dari MAN 1 Maluku Tengah. Adapun filosofi dari karya fotografi yang dibuat ini mengenai pentingnya membersihkan pantai. 

(Gambar: Karya lomba fotografi)

Pemenang juara 1 kategori poster ini bernama Karima Salsabella Marcelda , berasal dari SMKN 1 Pacitan. Adapun filosofi dari karya poster ini tentang Satu Kebaikan, Seribu Manfaat Bagi Yang Lain". Bahwa melakukan kebaikan tidak perlu menunggu sampai memiliki banyak materi untuk berbagi maupun melakukan kebaikan lainnya.

(Gambar: Karya lomba poster)

Pemenang juara 1 kategori volunteer diary ini bernama Naufal Muzakki , berasal dari Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun filosofi dari karya ini yaitu saya membuat tulisan terkait kegiatan volunteer yang pernah saya lakukan. Saya menceritakan kisah saya saat berada di sebuah Rumah sakit di daerah DIY. Aksi yang sering saya lakukan berupa pembagian nasi kotak kepada pasien pasien kanker. Sesederhana membuang sampah pada tempatnya, tapi nyatanya memberi manfaat. Karena sejatinya, hal besar berawal dari hal kecil.

Gambar: Karya lomba volunteer diary.

Schoolunteer ini menjadi salah satu ajang perlombaan yang luar biasa, serta menjadi ajang dalam mengembangkan potensi dalam diri. Seperti kesan yang diungkapkan oleh para pemenang schoolunteer 2023 ini “Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada tim DDVolunteer atas apresiasinya, saya sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini. melalui kegiatan ini saya bisa belajar bagaimana cara menyampaikan pesan melalui visualisasi sebuah ilustrasi” tutur Karima Salsabella (Pemenang juara 1 lomba poster). Dan dilanjutkan juga dengan kesan para pemenang lomba yang lainnya. 

“Perasaan  yang sungguh luar biasa disaat mengikuti lomba ini, ditambah persaan senang karena mampu menjadi pemenang, terima kasih schoolunteer” tutur Naufal Muzakki (Pemenang juara 1 lomba volunteer diary).