Logo DDV
HOME > berita > Paham Fenomena Sosial, #WVF Bekali Teknik Penyelesaian Masalah Bagi Para Relawan dan Komunitas

Paham Fenomena Sosial, #WVF Bekali Teknik Penyelesaian Masalah Bagi Para Relawan dan Komunitas

PARE-PARE, SULAWESI SELATAN -- Masih dalam rangkaian peringatan Hari Relawan Sedunia bertajuk World Volunteer Festival 2021 yang di selenggarakan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) di Pantai Paputo, Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (11/12/2021), para relawan dan komunitas yang hadir, melakukan berbagai aktivitas guna meningkatkan wawasan serta kemampuan saat terjun langsung di tengah-tengah masyarakat.

Mulai dari praktik medical first aid, workshop membuat proposal sosial project, membuat ecobrick, talkshow volunteer issues, hingga menggelar festival budaya yang secara langsung diisi oleh para peserta dari 14 provinsi di Indonesia. Tidak main-main, materi-materi tersebut disampaikan oleh berbagai narasumber berkompeten dibidangnya masing-masing.

Mulai dari Rahmat Hidayat HM selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Arif R. Haryono selaku General Manager Advokasi Dompet Dhuafa, Syamsuddin dari Yayasan Peduli Negeri, bahkan ada narasumber aktivis cilik perduli lingkungan dari Ecobrick yaitu Naira. Selain diberikan materi, para peserta juga langsung diberikan tugas untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajari sebelumnya. Diantaranya yaitu membuat dan mempresentasikan proposal sosial project hingga mengumpulkan limbah plastik untuk dijadikan ecobrick.

Naira yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, mengajak para relawan dari Dompet Dhuafa Volunteer dan seluruh komunitas yang hadir untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan dari limbah plastik. Efek yang ditimbulkan oleh limbah plastik tidak hanyak sekedar mencemari lingkungan namun juga terserap kedalam tubuh manusia melalui siklus tertentu.

"Soal lingkungan banyak sekali dampak yang sudah ditimbulkan. Pesan Naira untuk kakak-kakak, kurangi konsumsi menggunakan plastik, mari kita buat ecobrick yang sudah kakak pelajari di World Volunteer Festival 2021," tutur Naira.

Selain mendapatkan pengetahuan tentang bahaya dan cara pengolahan limbah plastik, para peserta relawan diajak untuk belajar membuat proposal projek sosial yang selama ini kerap dilakukan komunitas maupun relawan. Rahmat Hidayat HM yang mempunyai segudang pengalaman selama memimpin Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan memaparkan apa saja yang sebenarnya perlu dan menjadi kekurangan para relawan saat membuat proposal untuk membantu masyarakat.

"Salah satu materi yang teman-teman volunteer dapatkan dalam kegiatan ini adalah bagaimana membuat sosial project design, karena selama ini banyak komunitas ataupun relawan yang hanya fokus menyelesaikan gejala-gejala dari fenomena sosial yang ada tidak berfokus dengan akar permasalahan yang ada. Sehingga project sosialnya tidak bisa menyasar ataupun mengintervensi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Harapannya setelah mereka belajar tentang project design melalui theory of change, mereka bisa menerapkan ilmu ini dan membuat project keren yang bisa menyelesaikan masalah disekitar mereka," jelas Rahmat di tengah-tengah acara.

Sebagai penutup kegiatan di hari ke 2 (dua), Arif R. Haryono yang datang langsung dari Jakarta, mengajak para peserta untuk berdiskusi bagaimana menanamkan jiwa kerelawanan sejati dalam melihat isu-isu sosial yang ada di masyarakat. Bahkan, Arif meminta para peserta untuk menceritakan berbagai pengalaman sulit dalam melakukan aksi membantu masyarakat yang kesulitan. Tidak hanya mendengarkan, Arif bahkan memberikan tips kepada mereka untuk menyelesaikan permasalahan masing-masing disetiap wilayah.

"Volunteer itu berperan, bukan baperan. Kita sempat mendiskusikan tagline tersebut, karena tidak dipungkiri relawan juga manusia yang mempunyai keterbatasan, tapi dari keterbatasan itulah dengan kita memahami diri kita, memahami bahwa kita memiliki kekurangan kita bisa mengukur diri kita ketika diharuskan turun dengan kecepatan respon untuk membantu masyarakat yang terkena musibah baik issue kemanusiaan, kebencanaan, maupun kemiskinan," ungkap Arif saat ditemui setelah menyampaikan materi.

 

Berbagai materi tersebut diformulasikan untuk memberikan wawasan serta pengetahuan baru kepada para komunitas dan relawan ketika menghadapi permasalahan sehari-hari. Selain metode penyelesaian masalah, mereka diharapkan semakin peka terhadap berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat sekitar dan memahi betul bagaimana cara menyelesaikan tantangan tersebut. (Dompet Dhuafa Volunteer / Arlen)