Logo DDV
HOME > berita > Kampanye Kurban Asik Tanpa Plastik untuk Kurangi Sampah Saat Iduladha

Kampanye Kurban Asik Tanpa Plastik untuk Kurangi Sampah Saat Iduladha

Dompet Dhuafa Volunteer - Menjelang perayaan Iduladha 1444 Hijriyah sosialisasi pengurangan penggunaan plastik terus digaungkan oleh berbagai kalangan. Seperti yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dompet Dhuafa Volunteer, Belantara Foundation, Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP), Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KLHK), Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat (LLHPB PP) ‘Aisyiyah, Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (IDKP) berupa webinar "Gerakan Upaya Pengurangan Sampah Plastik di Momentum Iduladha" secara daring pada Selasa, 27 Juni 2023.

Tujuan utama webinar yaitu meningkatkan penyadartahuan dan edukasi serta mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai pada saat Iduladha. Webinar ini merupakan salah satu bentuk gerakan kampanye kurban asik tanpa sampah plastik.

Pada tingkat nasional, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah pada 2022. Sekitar 18,5% diantaranya berupa sampah plastik. Hal ini disebabkan oleh adanya pergeseran pola hidup dan pola konsumsi masyarakat dalam menggunakan plastik sekali pakai termasuk saat Iduladha. 


Menanggapi hal tersebut, Kasubdit Tatalaksana Produsen Ditjen PSLB3 KLHK, Ujang Solihin Sidik mengatakan bahwa KLHK telah menerbitkan Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 tentang Pelaksanaan Hari Raya Iduladha Tanpa Sampah Plastik.

Imbauan tersebut ditujukan kepada setiap kepala daerah di Indonesia untuk mengajak dan mendorong masyarakat agar membawa wadah ramah lingkungan sendiri pada saat pengambilan daging kurban; menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah seperti tempat sampah terpilah serta alat pengumpul sampah terpilah di lokasi pelaksanaan Shalat Iduladha dan pembagian daging kurban.

Selain itu, setiap kepala daerah juga diimbau untuk melaksanakan pengumpulan dan pengangkutan sampah di lokasi pelaksanaan Shalat Iduladha dan pembagian daging kurban; serta menyediakan satuan tugas khusus di lapangan yang menangani sampah sekaligus sebagai tenaga kampanye dan edukasi kepada masyarakat dalam pengurangan sampah plastik sekali pakai.

 


“Langkah ini merupakan salah satu upaya implementasi program pengurangan dan penanganan sampah melalui keterlibatan masyarakat yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga”, ujar Ujang.
Direktur Komunikasi & Teknologi Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra menyatakan bahwa Dompet Dhuafa Volunteer di seluruh daerah siap berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk membangun kepedulian masyarakat tentang metode berbagi dengan cara yang lebih bertanggung jawab, yaitu upaya pengurangan sampah plastik sekali pakai sehingga manfaat yang dirasakan tidak hanya saat mendapatkan daging kurban akan tetapi juga menjaga ekosistem lingkungan hidup agar lebih baik lagi. Dengan membangun sistem kurban ramah lingkungan, diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat.

Pada saat kesempatan yang sama juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna mengemukakan bahwa upaya pengurangan dan pengelolaan sampah plastik penting menjadi tanggung jawab kita bersama. Tak hanya pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat saja, pihak swasta dan masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam upaya tersebut. 

“Salah satu upaya pengurangan dan pengelolaan sampah plastik yaitu dengan model ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular merupakan sebuah konsep bagaimana sebuah produk yang dihasilkan dan dimanfaatkan, seminimal mungkin mencemari bumi, serta masyarakat mendapatkan manfaat yang lebih besar melalui peningkatan nilai-nilai ekonomi. Oleh karena itu, penting memegang pola pikir setidaknya 3 prinsip utama, reduce, reuse, recycle” Ujar Dolly yang juga sebagai pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan. Senada dengan Dolly, Direktur Eksekutif Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), Gusman Yahya mengemukakan bahwa selaras dengan peran strategis dari PFI sebagai katalis kolaborasi dan ko-kreasi melalui aksi kolektif dalam mendukung akselerasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. 

“Kami melihat pentingnya aksi kolektif multi pihak antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan konsumen dalam pengurangan plastik sekali pakai. Kita perlu bergotong royong untuk mewujudkan perubahan positif dalam mengatasi masalah plastik, dan menjalankan solusi yang memberikan dampak berkelanjutan guna menjaga lingkungan kita untuk generasi mendatang”, ucap Gusman. 

Sementara itu, koordinator Divisi Lingkungan Hidup (LLHPB’ Aisyiyah) Surria Dwiwahyu menyampaikan bagi kami kerja bareng ini sangat menarik, karena kegiatan ini banyak manfaatnya untuk umat dan bumi. Mengajak untuk lebih kreatif menjaga bumi yang disinergikan momentum kurban, agar peringatan hari besar Islam menjadi suatu acara yang menggembirakan baik sebelum maupun sesudahnya. Semoga kegiatan ini bisa menularkan kader lingkungan yang hebat. 

Selain webinar nasional, kampanye kurban asik tanpa sampah plastik ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, antara lain lomba foto dan video di instagram untuk masyarakat umum dan masjid -masjid sekitar. 

Turut hadir juga sebagai narasumber webinar yang memiliki pengalaman pada bidang pengurangan dan pengelolaan sampah plastik, yaitu Deputy Director Gerakan IDKP, Rahyang Nusantara; Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia, Maya Felicia Tamimi; Pengurus kolaborasi masjid pemberdaya, Chairul Saleh; Koordinator Divisi lingkungan hidup LLHPB PP’ Aisyiyah, Surria Dwiwahyu; dan sekretariat TKN PSL, Hartoni Anwar.